welcome2

Selasa, 29 Maret 2011

Sejarah Liverpool


Liverpool FC lahir pada tahun 1891. Uniknya klub ini lahir karena Everton, klub sepakbola di kota Liverpool, menolak untuk meneruskan sewa stadion Anfield yang sudah mernjadi markas mereka selama 7 tahun. Sewa kontrak yang naik dari 100 pounds/tahun menjadi 250 pounds/tahun menjadi penyebabnya. Everton memutuskan untuk pindah ke markas barunya, Goodison Park. Pemilik stadion Anfield yang bernama John Houlding merasa perlu untuk membentuk sebuah klub sepakbola untuk bermain di stadion Anfield yang kosong sepeninggal Everton. Awalnya klub baru tersebut ingin dinamai ‘Everton F.C. and Athletic Grounds, Ltd.’ namun nama tersebut ditolak oleh FA karena membuat kerancuan dengan nama tim Everton yang telah ada lebih dahulu. Jadilah klub baru tersebut bernama Liverpool FC.



1. Era Sebelum 1959     
                                                                                                                                           Di musim Pertamanya, Liverpool langsung menjuarai Liga Lancashire dan karenanya langsung terpilih masuk menjadi anggota divisi 2 Football League musim 1893-1894. Di kompetisi divisi 2, Liverpool benar-benar tak terkalahkan dan keluar sebagai juara divisi 2 sehingga secara otomatis langsung promosi ke divisi satu (divisi utama). Liverpool baru menjadi juara divisi satu pada musim 1900-1901. Mereka kemudian menjadi juara liga lagi pada musim 1905-1906. Liverpool juga mencapai final pertama piala FA nya tahun 1914 tetapi kalah melawan Burnley 0-1 di final. Musim kompetisi tahun 1921-1922 dan 1922-1923 mereka menjadi juara secara berurutan. Kemudian datanglah masa vakum gelar selama 27 tahun sebelum mereka dapat menjadi juara liga lagi pada musim 1946-1947. Setelah itu Liverpool kembali tenggelam dan bahkan mengalami degradasi pada musim 1953-1954


2. Era Bill Shankly




Pada bulan Desember 1959, Liverpool menunjuk bos Huddersfield Town, Bill Shankly, untuk menjadi manager menggantikan Phil Taylor. Shankly sendiri bukanlah seorang manager terkenal pada waktu itu dan sebagian fans dan media meragukan kemampuannya. Shankly justru memulai dengan merevolusi skuad Liverpool besar-besaran, tidak kurang dari 24 pemain dia lepas dan merekrut pemain-pemain baru pilihannya. Lapangan latihan di Melwood pun tak luput dari perhatiannya dan dirombak menjadi tempat latihan sepakbola kelas satu. Ia juga mengenalkan sistem latihan permainan Five-a-Side atau sepakbola 5 pemain lawan 5 pemain. Idenya adalah membuat permainan menjadi lebih sederhana dan lebih hidup, passing dan bergerak. Di musim ketiganya atau 1961-1962, Liverpool keluar sebagai juara divisi 2 dan promosi ke divisi utama. Dibawah Shankly Liverpool langsung keluar sebagai juara liga pada musim keduanya di liga utama, musim 1963-1964, atau 17 tahun setelah mereka merasakan gelar liganya yang terakhir. Kemudian setelah itu Liverpool mulai merajai liga, mereka merengkuh lagi gelar juara liga musim 1965-1966 dan piala FA pertama sepanjang sejarah mereka tahun 1965. Total gelar yang diraih Liverpool dibawah Bill Shankly selama tahun 1959-1974 adalah : 3 kali juara liga (1964, 1966, 1973), 2 kali juara piala FA (1965, 1974) dan 1 kali juara piala UEFA (1973). Itu belum termasuk runner-up liga 2 kali, runner-up piala FA 1 kali dan runner up piala Winners Eropa 1 kali. Shankly pensiun setelah Liverpool nya meraih juara piala FA tahun 1974.


3. Era Bob Paisley


Bob Paisley kemudian dipilih untuk menggantikan Shankly. Paisley, mantan pemain Liverpool and staf kepercayaan Shankly, pada awalnya tidak berminat untuk menjadi manager klub namun setelah dirayu oleh pihak manajemen ia pun akhirnya setuju menangani Liverpool sebagai manager mereka yang baru. Ia merekrut trio Skotlandia, Kenny Dalglish, Graeme Souness dan Alan Hansen, yang kesemuanya nantinya menjadi pemain legendaris Liverpool. Dan di tangan Paisley lah Liverpool menjadi sebuah klub yang sangat luar biasa dan bagai tak terkalahkan di masa itu. Selama 9 tahun kepemimpinannya dari tahun 1974 sampai 1983 Liverpool merengkuh 6 gelar liga (1976, 1977,1979, 1980, 1982, 1983), 3 gelar juara Eropa/Champions (1977, 1978, 1981), 3 gelar juara piala liga berurutan (1981, 1982, 1983), 1 juara piala UEFA dan 1 kali juara piala Super Eropa. Liverpool juga mencapai runner-up liga 2 kali, 1 kali runner up piala FA, 1 kali runner up piala Liga, 1 kali runner up piala Super dan 1 kali runner up piala dunia antar klub.


4. Era Joe Fagan


Joe FaganKemudian setelah Paisley pensiun tahun 1983, ia digantikan oleh asistennya, Joe Fagan. Pergantian manager Liverpool yang berkesinambungan perlu kita kagumi. Dari Shankly yang memberikan jabatannya kepada staf kesayangannya, Paisley, kemudian Paisley pun meneruskannya kepada staf kepercayaannya Joe Fagan. Fagan sendiri saat mulai menangani Liverpool sudah berumur 63 tahun. Di tahun pertamanya Fagan langsung membawa Liverpool kembali tancap gas dan menjadi klub Inggris pertama yang meraih 3 gelar dalam setahun; juara liga, juara piala liga dan juara 



5. Tragedi Hillsborough


Memorial Memperingati 96 Penyokong Liverpool Yang Terkorban Di Hillsborough.

Merupakan satu tamparan hebat kepada Liverpool. Tragedi ini berlaku semasa perlawanan separuh akhir Piala F.A. tahun 1986. Beratus-ratus penyokong Liverpool terhimpit disebabkan oleh luruan penonton yang melarikan diri daripada kebakaran di salah satu teres tempat duduk penonton di Stadium Hillsborough.94 orang penyokong Liverpool mati pada hari kejadian, sementara seorang lagi maut 4 hari kemudian. Mangsa ke 96 mati selepas berada 4 tahun di dalam koma. Laporan Taylor yang disiapkan selepas siasatan oleh Suruhanjaya Tayor mengenalpasti kesesakan berlebihan penonton dan kegagalan kawalan polis sebagai punca tragedi.
94 orang penyokong Liverpool mati pada hari kejadian, sementara seorang lagi maut 4 hari kemudian. Mangsa ke 96 mati selepas berada 4 tahun di dalam koma.
ini, satu memorial telah dibina di Anfield untuk memperingati 96 penyokong tersebut. Mereka juga diabadikan dengan dua nyalaan api kekal di dalam logo rasmi kelab Liverpool. Memorial Hillsborough terletak bersebelahan Shankly Gates di Anfield.Majlis memperingati mereka diadakan setiap tahun. Liverpool akan meminta menangguhkan perlawanan sekiranya tarikh perlawanan bercanggah dengan tarikh memperingati kumpulan 96 Hillsborough.



6. Tragedi Heysel


Liverpool masuk final piala Champions lagi pada tahun 1985, namun saat itu terjadi tragedi Heysel dimana sebelum pertandingan pendukung Liverpool dan Juventus berkelahi massal. Pendukung Liverpool menerobos pembatas dan menyerbu tempat pendukung Juventus berada. Total korban meninggal adalah 39 orang, sebagian besar merupakan pendukung Juventus. Pemain Liverpool yang sudah shock karena peristiwa itu harus tetap bertanding dan akhirnya kalah 0-1 dari Juventus. Pihak UEFA kemudian memberi hukuman kepada semua klub Inggris untuk tidak boleh bertanding di semua kompetisi resmi Eropa selama 5 tahun dan kepada Liverpool dikenakan hukuman 10 tahun yang kemudian direvisi menjadi 6 tahun untuk Liverpool.


7. Era Kenny Dalglish


Tahun 1985 Fagan mundur dan kemudian digantikan oleh Kenny Dalglish sebagai manager-pemain Liverpool pertamanya. Sebagai pemain, Dalglish sampai sekarang diyakini oleh sebagian besar pendukung Liverpool sebagai pemain terbesarnya sepanjang sejarah. Di tangan Dalglish, Liverpool tetap tak berubah untuk selalu haus akan gelar. Selama kepemimpinan 6 tahun King Kenny, Liverpool meraih 3 gelar juara liga (1986, 1988, 1990) dan 2 gelar juara piala FA (1986, 1989). Runner up liga 3 kali dan runner up piala FA 1 kali. Dalglish yang juga bermain di final Champions ‘Tragedi Heysel 1985’, mundur setelah shock nya yang kedua, yaitu Bencana Hillsborough.


8. Era Gerard Houllier




Dalglish yang mundur digantikan oleh Graeme Souness. Sebagai pemain, Souness memang merupakan salah satu pemain legenda Liverpool. Namun di tangan pria Skotlandia itu Liverpool kali ini benar-benar tenggelam. Satu satunya gelar yang ia raih sebagai manager adalah juara piala FA tahun 1992. Roy Evans, pelatih tua yang merupakan staf pelatih Liverpool saat itu menggantikannya pada tahun 1994. Prestasi Liverpool mulai membaik namun tidak mampu lebih dari ranking 3 Premiership. Gelar piala liga diraih Evans tahun 1995 dan runner up piala FA tahun 1996. Gerard Houllier, mantan pelatih tim Perancis, ditunjuk untuk bersanding dengan Evans pada tahun 1998. Namun kerja sama ini tidak bertahan lama karena Evans mundur dan Houllier menjadi manager tunggal Liverpool mulai saat itu. Prestasi terbesar Houllier adalah sewaktu Liverpool meraih Treble ( juara piala FA, juara piala liga, juara piala UEFA) pada tahun 2001. Liverpool mencapai runner up liga pada tahun 2002. Saat itu Houllier mulai dilanda penyakit jantung dan akhirnya dia mundur pada tahun 2004.


9. Era Rafael Benitez




Rafael Benitez, pelatih Valencia yang sukses membawa klub Spanyol itu juara La liga 2 kali, ditunjuk oleh manajemen Liverpool untuk menangani klub. Di tahun pertamanya, Rafa hanya mampu membawa Liverpool mencapai peringkat ke-5 Premiership. Namun lain ceritanya untuk kompetisi Liga Champions Eropa dimana secara mengejutkan Liverpool bisa keluar sebagai juara Eropa setelah menang adu penalti melawan AC Milan di final. Final yang dramatis karena Liverpool justru tertinggal 0-3 di babak pertama namun bisa menyamakan kedudukan dan menang saat adu penalti digelar. Tahun 2006 Liverpool dibeli oleh dua orang Amerika bernama George Gillet dan Tom Hicks dengan harga yang mencapai 218,9 juta pounds. Benitez membawa Liverpool ke final Champions lagi tahun 2007 dan lagi-lagi melawan AC Milan, namun kali ini Liverpool kalah 1-2 di final.


10. Era Roy Hodgson & 
Kenny Dalglish sampai sekarang 2011







Liverpool resmi menggunakan jasa Roy Hodgson untuk melatih Steven Gerrard cs. Mantan pelatih Fulham ini rencananya akan berada di Anfield selama 3 tahun dan akan menjadi manajer ke 18 dalam sejarah Liverpool. Keberhasilan Hodgson membawa Fulham ke final Liga Europa, walau Fulham tidak diperkuat pemain-pemain bintang, menjadi alasan utama Liverpool untuk memakai jasanya.
Hodgson hanya bertahan setengah musim kompetisi di Liverpool, klub yang selama ini selalu memberi waktu beberapa tahun kepada manajernya untuk membuktikan kemampuan mereka.
Pendahulu Hodgson, Rafael Benitez bertahan selama enam tahun di Anfield, begitu pula dengan Gerard Houllier yang memegang Liverpool antara tahun 1998 sampai 2004. Sejak awal banyak pendukung Liverpool tidak begitu yakin dengan pengangkatan Hodgson yang tahun lalu sukses membawa Fulham sebagai finalis Piala UEFA dan terpilih sebagai Manager of the Year berdasarkan pilihan sesama manajer di Liga Inggris. Para pendukung Liverpool yang anti-Hodgson ini menganggap dia kurang berbobot untuk memegang klub sebesar Liverpool, anggapan yang mengabaikan pengalaman Hodgson yang dua kali memegang Inter Milan, salah satu raksasa sepakbola Italia. Namun prestasi Liverpool kemudian menunjukkan bahwa Hodgson tidak berhasil mencegah kemerosotan Liverpool yang sudah dimulai sejak tahun terakhir kepemimpinan Benitez. Liverpool sempat terlempar ke zona degradasi ketika kalah 1-2 dari klub pendatang baru Blackpool. 
Liverpool kemudian juga kalah dari tim-tim lemah yang seharusnya bisa dikalahkan seperti Stoke, Wolverhampton dan Blackburn. Namun setelah melihat perkembangan dalam sebulan terakhir Henry dan Tom Werner, pemilik satunya lagi, memutuskan untuk memberhentikan Hodgson yang memiliki kontrak selama tiga tahun.
Posisi Hodgson akan diganti oleh mantan pemain dan manajer Liverpool, Kenny Dalglish, sampai musim kompetisi tahun ini berakhir. Kenny Dalglish tidak hanya pemain legendaris. Dia adalah salah satu manajer terbaik klub. Dalglish saat ini berusia 59 dan menjadi manajer Liverpool dari 1985 hingga 1991. dan Manager Liverpool, Kenny Dalglish berpeluang untuk menempati posisinya dengan status permanen dan bertahan lebih lama di Anfield.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar